Inasgoc Klaim Sistem It Asian Games 2018 Besar Lengan Berkuasa Bahaya Hacker
Untuk mengantisipasi serangan siber, Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (Inasgoc) sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo), TNI dan Polisi Republik Indonesia. Kesiapan tadi dilakukan menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
?Kami ingin pastikan sistem IT Inasgoc akbar lengan berkuasa dari bahaya cyber attack,? Ujar Wakil Ketua Inasgoc Syafrie Syamsudin ketika dihubungi, Selasa (31/7).
Secara teknis, sebagai pelaksana Asian Games Inasgoc sudah siap, baik itu IT dan infrastruktur berupa venue & persoalan teknis lainnya. Menurut Syafrie, kerjasama pada bidang IT tersebut dibutuhkan mampu mengamankan sistem IT Inasgoc.
?Seluruh venue ketika ini dipastikan pada kondisi steril. Jadi, waktu pembukaan dan penutupan dipastikan keadaan kondusif & lancar,? Bebernya.
Ia mengungkapkan, guna proses simulasi maka pada 20 hari terakhir klaster pertandingan terdiri dari klaster GBK, pada luar GBK, klaster Jabar dan klaster di Palembang akan ditutup buat umum. Itu dipersiapkan untuk tim pengamanan Inasgoc melaksanakan simulasi.
?Jadi 20 hari terakhir sebelum peleksanaan Asian Games 2018, venue pertandingan kita tutup. Ini memberitahuakn kesempatam pada competission and venue manager buat melaksanakan persiapan sejalan menggunakan simulasi pengamanan dari tim pengamanan Inasgoc yang terdiri menurut Polri, TNI dan BIN,? Katanya.
Sementara itu, Ketua Asian Para Games 2018 Raja Oktohari mengungkapkan, pengamanan event khusus buat para disabilitas sudah dalam tahap finalisasi. Polri turut mendukung penyelenggaraan tadi menggunakan melibatkan polisi cilik. Setelah penyelenggaraan Asian Games, menurutnya akan melaksanakan kedap finalisasi pengamanan Asian Para Games 2018.
?Asian Para Games 2018 merupakan multi event sobat disabilitas diikuti lima.000 atlet ofisial 1.500 pada antaranya akan menggunakan bangku roda. Dan itu akan diselenggarakan 67 Hari lagi dari kini (kemarin),? Ungkapnya
Rudiantara menuturkan pihaknya telah melaksanakan beberapa uji coba untuk memastikan sistem yg digunakan. Untuk Asian Games 2018 ini, telah dilakukan sejumlah pemugaran berdasarkan hasil penilaian tim.
"Fiturnya sudah, user, aset, & tes telah, mudah-mudahan tidak terdapat masalah," tuturnya menyerupai dikutip berdasarkan situs resmi Kemkominfo, Selasa (tiga/7/2018).
Sebelumnya, Kemkominfo juga telah menyiapkan sejumlah hal krusial buat menunjang aplikasi Asian Games 2018. Persiapan itu termasuk sistem tiket online, registrasi, termasuk penayangan hasil pertandingan.
Antisipasi celah keamanan yang berpotensi sebagai target agresi jua disiapkan Kemkominfo. Hal ini dilakukan buat menghindari peretasan yang terjadi saat pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Bersamaan menggunakan gelaran Asian Games 2018, dilakukan pula uji coba jaringan 5G. Harapannya, masyarakat bisa mencoba jaringan super cepat itu pada kurang lebih venue Asian Games.
Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) alias Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi agresi siber (ancaman hacker) saat ajang bergengsi ini berlangsung.
Pasalnya, Indonesia sendiri dinyatakan sebagai satu berdasarkan 10 negara yang rawan serangan siber.
"Kami tidak ingin ada peristiwa upacara pembukaan terlambat sampai satu jam sebagaimana terjadi dalam pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan," ujar Ketua INASGOC Erick Thohir mengutip berita dari situs web Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Maka itu, pihaknya menyatakan sudah bekerja sama dengan Kemkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI & Tentara Nasional Indonesia. Tujuannya untuk mencegah serangan siber yg suatu waktu bisa terjadi.
"Kami akan dibantu tim menurut Kemkominfo yang berjumlah 30 orang berikut para tangguh sibernya. Badan siber juga akan membentuk tim bayangan yang bukan berada di bawah tim kami," ujar Erick.
Meskipun INASGOC telah memiliki sentra kendali operasi yg bertugas mengawasi seluruh jaringan terkait penyelenggaraan Asian Games 2018, Erick mengaku masih butuh donasi berdasarkan forum-lembaga dan kementerian buat mencegah serangan siber itu.
Sebelumnya, Direktur IT dan Telekomunikasi INASGOC Edy Prabowo mengklaim sudah menyiapkan sistem cadangan jikalau ada serangan terhadap pusat kendali operasi sistem IT mereka.
Edy menyampaikan sentra kendali operasi INASGOC akan mengeluarkan sinyal jikalau masih ada agresi siber terhadap jaringan Internet mereka.
"Kami telah menggelar audit teknologi isu dari Dewan Olimpiade Asia," celoteh Edy.
References by indopos. Liputan6,