Hacker Wannacry Dapatkan Sanksi
Pemerintah Amerika Serikat telah menuduh dan menjatuhkan sanksi kepada seorang laki-laki berkebangsaan Korea Utara atas agresi cyber ransomware global, WannaCry dalam 2017.
Pria yg sama pula diduga sebagai pelaku cyberassault terhadap Sony Corp dalam 2015. Dilansir berdasarkan Reuters, peretas dari Korea Utara tersebut masuk ke bank sentral Bangladesh dalam 2016.
Park Jin Hyok bekerja sebagai serpihan berdasarkan tim peretas, pula dikenal sebagai Lazarus Group sudah mencoba meretas beberapa usaha Amerika Serikat lainnya. Departemen Keuangan AS telah memberlakukan sanksi terhadap Park dan perusahaan yang berbasis pada China daerah dia bekerja, Chosun Expo. Pada 2014, para pejabat Alaihi Salam mengungkapkan hacker Korea Utara yg tidak disebutkan namanya bertanggung jawab atas intrusi siber yg akbar ke Sony, yang mengakibatkan kebocoran dokumen internal dan data yg dihancurkan.
Serangan itu terjadi setelah Pyongyang mengirim surat kepada PBB, menuntut izin Sony tidak beranjak maju dengan film The Interview yg mendeskripsikan pembunuhan yg didukung Amerika Serikat menggunakan huruf yg dibentuk menyerupai mirip pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Park memakai serangkaian serangang online yang bersifat personal buat platform media umum, termasuk di Facebook dan Twitter. Dia mengirim tautan negatif ke individu yg terlibat dalam produksi The Interview.
Tautan negatif tadi membawa malware yg dikendalikan Korea Utara. Pada November 2014, Park diduga meluncurkan agresi yang serius pada media generik yg sama terhadap karyawan Bioskop AMC.
Tak hanya itu, tahun lalu, serangan ransomware WannaCry mensugesti ribuan usaha di seluruh dunia melalui virus personal komputer yang mengenkripsi file dalam sistem yang terpengaruh, termasuk Layanan Kesehatan Nasional Inggris, pada mana sistem personal komputer nonfungsional.
Tuduhan ke Korea Utara
Asisten Jaksa Agung menurut Divisi Keamanan Nasional John Demers membicarakan bahwa buat pertama kalinya Departemen Kehakiman AS telah resmi menuduh seorang hacker sehubungan dengan kejahatan cyber yg 'disponsori' oleh pemerintah Korea Utara.
"Departemen sudah menugaskan, menangkap dan memenjarakan para peretas yg bekerja untuk pemerintah China, Rusia dan Iran. Hari ini, kami menambahkan rezim Korea Utara ke daftar kami, merampungkan empat berdasarkan empat musuh primer kami pada global maya," terang Demers kepada Reuters, Kamis (6/9).
Seorang pejabat senior Departemen Kehakiman mengungkapkan pemeriksaan kriminal ke Park & antek-anteknya masih berlangsung. Belum terdapat komunikasi antara Alaihi Salam & pemerintah Korea Utara ihwal kemungkinan ekstradisi, istilah pejabat itu.
References by cnnindonesia